Apa itu Pembibitan mekanis
Pembibitan mekanis adalah penggunaan mesin untuk membesarkan bibit, bukan pembibitan buatan. Mesin yang digunakan dalam proses ini adalah mesin semai, dan peralatan bantu lainnya antara lain nampan semai dan substrat semai.
Mesin Pembibitan
Mesin pembibitan dibagi menjadi mesin pembibitan otomatis dan mesin pembibitan semi otomatis, yang dapat menyelesaikan tanah penutup, melubangi, dan menanam benih secara otomatis.
Substrat Bibit
Substrat untuk menanam bibit di dalam tanah. Ini bukan tanah biasa. Tanah lapisan atas didesinfeksi: pupuk organik: bahan organik sesuai dengan perbandingan volume 70:27:3, dan diaduk rata. Masukkan substrat ke dalam nampan semai, semprotkan nampan dengan rooting dispersant atau semprotkan sumbat semai dengan karbendazim 50%, dan substrat semai harus dituangkan secara menyeluruh. Anda juga dapat memilih untuk membeli media khusus untuk pembibitan.
Proses Pembibitan Secara Mekanis
Pertama, pekerja meletakkan nampan semai di atas mesin, dan mesin secara otomatis menyebarkan substrat, lalu menyemprotkan air. Kedua, taruh benih di atas nampan, lalu sebarkan lapisan kedua substrat, lalu semprotkan airnya. Akhirnya, baki dapat dimuat.
Bibit yang dibudidayakan dengan cara ini tumbuh subur. Dari segi akar bibitnya sangat kuat. Dan ada banyak akar rambut. Ini disebut bibit yang kuat. Jika ditanam di lapangan, keunggulan hasil akan jauh lebih terlihat.
Nampan Bibit Pilihan
Untuk paprika, tomat kecil, dan terong pilih 72 lubang, floppy disk berukuran 54x28cm, masing-masing lubang diameter 3,8cm, alas bawah 2,0cm, dan kedalaman lubang 4,6cm.
Pare, labu kuning, melon hijau (kuning), melon, melon musim dingin: pilih 50 lubang, floppy disk 54x28cm, masing-masing lubang diameter 5 cm, diameter alas 2,2 cm, dan kedalaman lubang 5 cm.
Selain itu, wadah semai bekas mungkin masih terdapat sisa bakteri patogen dan telur sehingga harus dibersihkan dan didesinfeksi. Caranya adalah dengan membuang sisa substrat pada wadah semai terlebih dahulu, membilasnya dengan air bersih, mengeringkannya, dan merendamnya dengan karbendazim selama 12 jam atau merendamnya dengan kalium permanganat selama 30 menit. Itu juga dapat didesinfeksi dengan larutan formaldehida dan larutan pemutih. Baki bibit yang telah disterilkan harus dicuci bersih dengan air dan dikeringkan sebelum digunakan.
Pentingnya Pembibitan Mekanis
Masa paling kritis dalam penanaman tanaman adalah tahap perkecambahan benih. Suhu, kelembapan, dan kecepatan angin semuanya akan mempengaruhi perkecambahan benih, dan penanaman bibit secara mekanis dapat mengendalikan faktor-faktor ini secara wajar, dan hampir setiap benih dapat berkecambah.
Selain menjamin kualitas bibit, pemeliharaan bibit secara mekanis juga dapat menghemat banyak tenaga kerja. Misalnya, 22 pekerja pembibitan dapat memproduksi 9.000 floppy disk bibit per hari, yang setara dengan hampir 27 hektar bibit, dan rata-rata 1,5 hektar per orang dapat dibudidayakan per hari. Dibandingkan dengan metode budidaya bibit tradisional, efisiensinya meningkat lebih dari 10 kali lipat. Efisiensi produksi meningkat, dan biaya tenaga kerja pun berkurang.